PERESMIAN BANDAR UDARA KOMODO

Trackers 23.44 No Comment
Presiden Jokowi Meresmikan Banda Udara Komodo


Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores, diremikan Presiden Joko Widodo pada Minggu (27/12). Presiden mengutarakan dalam sambutannya bahwa pengembangan bandara tersebut penting untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, khusus di Pulau Flores dan sekitarnya.

Terminal baru seluas 3.300 m2 yang diresmikan tersebut kini meningkatkan daya tampungnya dari 150 ribu penumpang per tahun menjadi 1,5 juta penumpang per tahun. Peralatan pendukung bandara pun terus diperlengkapi, termasuk instansi terkait yang berkantor di terminal tersebut, seperti bea cukai, imigran dan kesehatan.

Selain itu, runway landasan juga diperluas dengan panjang 2.250 meter dan lebar 45 meter yang dapat didarati pesawat jet medium sekelas A-320, B 737-800 dan B 737-900. Sebelumnya hanya bisa didarati pesawat propeller sekelas ATR 72-600. Diperkirakan 16 pesawat dapat landing dan take off per harinya dengan perluasan runway itu.

Ke depan, bandara ini juga akan diupayakan beroperasi 24 jam. Tujuannya agar dapat digunakan untuk kepentingan darurat atau pengalihan pendaratan bila ada pesawat bermasalah.

Bandar Udara Komodo sendiri pembangunannya mulai dirintis tahun 1975 sebagai airstrip. Pengembangannya fasilitasnya dimulai pada 2012 dan diselesaikan pada Tahun Anggaran 2015 dengan total nilai Rp 191,7 miliar untuk pembangunan seluas 9.687 meter persegi.

Aktivitas penerbangan dari dan ke Bandara Komodo dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan berkat popularnya keberadaan hewan komodo. Penambahan pembangunan infrastruktur dengan membangun terminal penumpang baru itu dianggap penting bagi pengembangan pariwisata di Labuan Bajo.

Kawasan Labuan Bajo menjadi gerbang perlintasan bagi wisatawan yang ingin berkunjung menikmati kekayaan alam Flores. Selain mengunjungi Taman Nasional Komodo, wisatawan juga menyambangi beragam tujuan wisata di Pulau Flores seperti Danau Kelimutu, Riung 17, Gua Liang Bua, hingga desa wisata di Bajawa dan Ruteng.

Pemerintah daerah provinsi Nusa Tenggara Timur memperkirakan jumlah wisatawan ke wilayahnya tahun 2015 akan naik sekitar 10-15 persen dari tahun 2014 dimana sekira 374 ribu wisatawan domestik dan 80 ribu wisatawan asing mendatangi wilayah ini.( sumber. http://indonesia.travel/ )

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !