WAKATOBI, Kabupaten Muda dengan Banyak Prestasi

Trackers 22.24 No Comment
Meskipun baru berusia 12 tahun, Kabupaten Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara telah meraih segenap prestasi dan pengakuan dari dunia internasional akan potensi yang dimilikinya. Salah satu yang terkini adalah penghargaan sebagai Bandara Terbaik di seluruh Indonesia untuk Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Kelas III Tingkat Nasional.

Di bulan November ini, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) juga memberi penghargaan kepada Hugua, Bupati Wakatobi, sebagai salah satu dari delapan pemimpin daerah yang mendapat Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia, yang akan diserahkan dalam acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2016 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ini adalah penghargaan yang ditujukan untuk walikota/bupati yang peduli melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan kebudayaan lokal untuk pembangunan yang berkeadaban.


Hugua bersanding dengan tujuh pemimpin daerah lainnya yaitu Mochamad Ridwan Kamil (Walikota Bandung, Jawa Barat), Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta, Jawa Barat), Enthus Susmono (Bupati Tegal, Jawa Tengah), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi, Jawa Timur), Ali Yusuf (Walikota Sawahlunto, Sumatera Barat), Hugua (Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara), Wilhelmus Foni (Pelaksana Tugas Bupati Belu, Nusa Tenggara Timur) dan Jimmy F. Eman (Walikota Tomohon, Sulawesi Utara).

"Selain itu, Wakatobi juga ditetapkan sebagai Pusat Segitiga Terumbu Karang Dunia," kata Hugua, pada pembukaan Wakatobi Wave 2015 di Lapangan Merdeka Wangi-Wangi, Kamis (26/11).


Penetapan itu dilaksanakan pada saat Round Table Meeting (RTM) yang digelar di Wakatobi pada 19 Mei 2011 dan dihadiri oleh lima negara anggota Coral Triangle Initiative (CTI) lainnya yaitu Kepulauan Solomon, Papua Nugini (PNG), Timor Leste, Filipina dan Malaysia.

Penghargaan lain datang dari UNESCO yang menetapkan kawasan Taman Nasional (TN) Laut Wakatobi sebagai salah satu kawasan cagar biosfer dunia yang ada di Indonesia.

"Tidak hanya itu, kapal-kapal sail nasional dan internasional juga mampir di Wakatobi, kabupaten ini juga merupakan pintu gerbang perekonomian di wilayah Timur karena seluruh kapal yang menuju ke sana harus melewati Selat Wangi-Wangi terlebih dahulu," tambah Hugua.


Wakatobi merupakan kabupaten yang terdiri dari 97 persen wilayah perairan dan 3 persen wilayah daratan, dikelilingi sembilan budaya yang memperkaya potensi yaitu wanci, mandati, kaledupa, binongko, tomia, kapota, cia-cia, lia dan bajo. Dominasi wilayah perairan membuat kabupaten ini menjadikan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi. Menteri Koordinator Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, mengatakan bahwa Wakatobi memiliki potensi yang tidak kalah dengan kabupaten lain di Indonesia, hanya saja ada beberapa hal yang harus terus dikembangkan untuk meraup wisatawan lebih banyak.


"Kesempatan Wakatobi mengembangkan wisata benar-benar didukung oleh pemerintah pusat, sebagai top 10 destinasi di Indonesia, Wakatobi harus melakukan pembenahan khususnya untuk listrik, armada pesawat dan fasilitas restoran," jelas Puan Maharani saat pembukaan Wakatobi Wave 2015.

Puan Maharani menghimbau kepada Bupati Wakatobi, Hugua, untuk segera berkirim surat kepada pemerintah pusat untuk menambah armada pesawat dan kapal pesiar.

"Sudah menjadi tanggung jawab kepala daerah untuk memakmurkan wilayah dan masyarakatnya," tambah Puan Maharani.(sumber. http://www.indonesia.travel/ )



0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !